Angkat Menu Hulu Sungai, Cafe and Eatery “Warung Pagat” Sajikan Mandai, Tarap hingga Pakasam

KANALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Bisnis F&B atau Food and Beverage kian berkembang di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan. Tak hanya tempat santai dengan sajian minuman dan makanan, menu yang disajikan kian beragam hadir di Kota Banjarbaru, dari ala kebarat-baratan dan kekinian.
Tidak pernah terbayangkan sebelumnya, dimana ada tempat nongkrong ala anak muda dengan sajian kuliner khas Banjar Hulu Sungai yang jarang ditemui di kota-kota besar.
Tak hanya jarang ditemui di kota besar, kuliner khas Banjar Hulu Sungai ini terbilang bergantung musim.
Baca juga: Widya Dewi, Penyuluh Pertanian Asal HSU Raih Penghargaan dari Mentan RI

Makanan khas Barabai yang bisa dinikmati di Warung Pagat bernuasa lokal. Foto: wanda
Seperti menu Oseng Mandai, Oseng Jaruk Tarap, Pakasam atau Iwak Samu yang dijual di sebuah cafe and eatery bernama Warung Pagat.
Sajian lokal Banjar Hulu Sungai di cafe and eatery dapat dinikmati di Warung Pagat, beralamat di Jalan Wijaya Kusuma Nomor 9 Kelurahan Komet, Kecamatan Banjarbaru Utara Kota Banjarbaru.
Aan, pemilik atau owner Warung Pagat mengaku, hampir dua bulan mencoba pasar dengan menyajikan kuliner khas Barabai (Banjar-Hulu Sungai) di cafe and eatery yang ia rancang.
“Saya membawahi beberapa lini usaha seperti Sunday Festival dan Belmus Cafe dan Eatery, dan beberapa lini usaha itu sudah modern. Kebetulan dapat tempat di sini barulah terpikir kenapa tidak membuat cafe and eatery dengan kearifan menu lokal yang kita tawarkan,” ujar Owner Warung Pagat ini.
Baca juga: Puncak Hari Jadi ke-26 Kota Banjarbaru Dihadiri Wali Kota 2000-2005 Rudy Resnawan

Aan, owner Warung Pagat. Foto: wanda
Di Warung Pagat ini, aku Aan, tidak hanya anak muda bisa nongkrong sambil ngopi. Orang-orang dewasa bahkan orangtua juga dapat nongkrong dengan bisa mendaptkan makanan lokal.
“Kopinya juga ada, jadi anak mudanya bisa nongkrong tapi orangtua, abah-abah, emak-amak, kakek nenek juga punya alasan nih buat singgah. Itulah alasan kenapa saya bikin di sini ala ala coffe shop, tapi makanannya lokal,” ungkap Aan bercerita.
Aan yang mengaku berdarah keturunan Barabai, Hulu Sungai Tengah, tidak ragu membawa kuliner daerah asalnya ke ibu kota Kalsel.
Dia mengaku menu-menu kuliner yang dibawa membuat kaget warga ibu kota sekaligus bisa mengatasi kerinduan akan kampung halaman.
“Menu-menunya kita masih mencoba pasar, karena kita masih baru buka dalam waktu dua bulan. Menu yang bikin orang kaget itu ada Oseng Jaruk Tarap, ada Oseng Mandai, Mandai Besanga juga ada, Pakasam atau Iwak Samu. Itu khas Barabai yang saya bawa ke sini, dan sebenarnya menu-menu musiman di Hulu Sungai,” jelas dia.
Baca juga: TOP 10 MasterChef Indonesia Season 12 Siap Menghadirkan Tantangan Para Kontestan!
Menu musiman di Hulu Sungai itu, kata Aan, dibawa dan diolah setiap hari di Warung Pagat. Oleh sebab itu, ia mengaku cukup kesulitan dalam memenuhi bahan baku harian.
“Untuk saat ini stok terakhir karena habis panen di Barabai kita fermentasi bahasanya, kalau stok terakhir akan habis harus nunggu buah lagi,” imbuhnya.
“Namun, masih kita usahakan biasanya fermentasi itu ada yang sudah tahunan. Jadi kalau untuk sekarang keluarga-keluarga di Barabai bantu mencari bahan baku untuk dibawa ke sini dan kita masak,” sambung Aan.
Antusias respon warga Banjarbaru cukup bagis Setiap hari buka, Warung Pagat bisa menerima pengunjung hingga ratusan orang yang datang berulang kali, sehingga parkir mobil dan sepeda motor memenuhi halaman.
“Alhamdulillah disambut baik masyarakat Banjarbaru dan sekitarnya, dengan skala umur saya lihat yang jarang nongkrong, tetapi bisa nongkrong di sini,” tutup Aan.
Salah satu pengunjung asal Kota Banjarbaru, Daus mengaku antusias dan sudah dua kali mendatangi Warung Pagat setiap jam makan siang kantornya.
“Sudah dua kali kami ke sini, enak-enak makanan jaman dulu mengenang kembali kuliner jaman dulu, seperti ada Tarap yang jarang ditemui sekarang, ada Sapat dan Telang yang juga jarang kita temui di kota,” ujar Daus.
Menu yang ditawarkan, kata Daus, dijual dengan harga yang cukup ramah di kantong masyarakat.
“Harganya sesuai dengan bahan bahan makanan standar saja. Dan favorit saya suka Sapat, Telang Besanga, dan Mandai,” ungkapnya.
Warung Pagat ini buka setiap harinya mulai pukul 10.00 Wita sampai pukul 22.00 Wita.
Selain makan kategori berat, juga ada menu tongkrongan kopi yang ditawarkan mulai dari kisaran Rp15 ribu sampai Rp35 ribu.
Sedangkan makanan Banjarbaru dijual dengan harga kisaran dari Rp5 ribu sampai Rp25 ribu. (Kanalkalimantan.com/wanda)
Reporter: wanda
Editor: bie
Artikel Angkat Menu Hulu Sungai, Cafe and Eatery “Warung Pagat” Sajikan Mandai, Tarap hingga Pakasam pertama kali tampil pada Kanal Kalimantan.
Komentar
Posting Komentar