Mahasiswa Peternakan ULM Sulap Limbah Jagung Jadi Pakan Ternak Silase

KANALKALIMANTAN.COM, RANTAU – Desa Miawa, Kecamatan Piani, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, memiliki keunggulan di sektor pertanian yang dibuktikan dengan kebun jagung melimpah.
Namun, masalah muncul saat musim panen tiba, banyak warga yang membuang dan menumpuk limbah jagung begitu saja setelah dipotong.
Tak hanya itu, banyak peternak yang masih terpaku pada sistem tradisional yakni dengan mencari rumput sehingga pakan ternak di desa ini jauh dari kata modern.
Kedatangan mahasiswa KKN dari Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat (ULM) menyadari persoalan ini. Mereka memandang Desa Miawa mempunyai potensi melimpah, tetapi belum bisa memanfaatkannya.
Baca juga: Ada Band Siap Isi Panggung Gebyar Kemerdekaan Balai Kota Banjarbaru
Mahasiswa KKN Jurusan Peternakan ULM berinisiasi membuat inovasi teknologi pakan ternak dari limbah jagung yang dikenal dengan Silase.
Ketua Tim KKN Jurusan Peternakan ULM, Vega Tri Pangestu menjelaskan, Silase adalah produk fermentasi yang menggunakan limbah jagung sebagai bahan pakannya. Hal ini juga sebagai bentuk dukungan atas program Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang menekankan inovasi pengolahan pakan mengandalkan potensi bahan pakan lokal.
“Inovasi pakan ini mempermudah pekerjaan peternak dalam menyediakan pakan untuk ternak dan kandungan nutrisi yang dihasilkan cukup tinggi karena pakan yang sudah diolah sedemikian rupa,” ucap Vega, Selasa (12/8/2025).
Dia menambahkan produk ini berprinsip anaerob atau kedap udara dimana pakannya dimasukkan dalam plastik yang dinamakan silo untuk menghindari paparan sinar matahari.
Baca juga: Meriahkan Harjadi Ke-75 Kabupaten Banjar, Bupati Buka Turnamen Mini Soccer Antar-SKPD dan BUMD
Kemudian Vega memaparkan, proses fermentasi Silase terbagi menjadi dua cara. Pertama dicacah menggunakan mesin pencacah, kemudianm dibungkus dan dimasukkan ke dalam gentong yang ditutup rapat.
Kedua dengan cara ditambahkan berbagai campuran misalnya ampat, dadak padi, hingga bungkil sawit dengan tujuan pakan yang dihasilkan nanti memiliki kadar nutrisi yang berkualitas.
Adapun kelebihannya antara lain mengurangi kadar serat kasar dalam bahan pakan dan meringankan pekerjaan para peternak sebab Silase dapat disimpan dalam jangka waktu berbulan-bulan hingga bertahun-tahun.
“Jadi pembuatan langsung skala banyak ini memudahkan peternak ketika peternak mempunyai pekerjaan di tempat lain sehingga tidak harus monoton menghadapi ternak mencarikan pakan,” jelas Vega.
Baca juga: Sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan di Banjarbaru, Cucun: Pekerja Informal Juga Harus Dilindungi
Untuk pembuatannya sendiri perlu mengeluarkan tenaga yang cukup ekstra dan waktu pembuatannya berkisar satu sampai dua hari untuk membuat dengan skala banyak.
Salah satu kendala yang dialami timnya adalah beberapa ternak masih belum bisa menyesuaikan sehingga butuh waktu adaptasi dalam pemberiannya.
Di sisi lain, respon warga terhadap inovasi ini menurutnya sangat positif. Hal itu tercermin dari raut wajah mereka yang senang bahkan sampai meminta pembimbingan dan pendampingan secara lebih mendalam terkait pembuatan Silase.
“Beberapa peternak menganggap ini suatu hal yang baru dan mereka sangat-sangat mengapresiasi dan sangat-sangat berterima kasih atas ilmu yang diberikan oleh kami,” ungkap Vega.
Baca juga: Bupati Wiyatno Sampaikan Pidato Rancangan Akhir RPJMD 2025-2029
Mereka berharap para peternak di Desa Miawa bisa lebih berkreasi dan berinovasi bukan dengan limbah jagung saja melainkan bahan lainnya seperti sayur mayur dan sebagainya yang kualitasnya sudah teruji.
“Tetap melihat dari segi kualitas, kuantitas dan juga efek yang ditimbulkan setelah pemberian pakan tersebut karena beberapa bahan pakan ketika salah pemberian itu dapat mengakibatkan racun bagi ternak,” pungkas Vega. (Kanalkalimantan.com/fahmi)
Reporter: fahmi
Editor: bie
Artikel Mahasiswa Peternakan ULM Sulap Limbah Jagung Jadi Pakan Ternak Silase pertama kali tampil pada Kanal Kalimantan.
Komentar
Posting Komentar