Jejak Mahasiswa Sosiologi Fisip ULM di Desa Aniungan Tanah Dayak Halong

KANALKALIMANTAN.COM, PARINGIN – Di jantung hutan tropis Kalimantan, tempat sungai-sungai membelah hutan dan kearifan kuno bersemayam di Desa Aniungan, Kecamatan Halong, Kabupaten Balangan, dihiasi suasana baru.

Kali pertama, desa yang berdenyut dengan budaya dan kearifan lokal Dayak Halong ini membuka gerbang hatinya bagi serombongan jiwa muda, para mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Prodi Sosiologi, Fisip, Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin.

Kedatangan mereka bukan sekadar memenuhi tuntutan akademik, melainkan sebuah hembusan angin segar, janji akan babak baru di mana semangat muda bertemu dengan akar tradisi.

Baca juga: Aruh Palas Paung: Ritual Syukur dan Harapan Masyarakat Dayak Meratus Desa Ajung

Sejak pertengahan Juli, ada riak berbeda di kesunyian Desa Aniungan. Sepuluh pasang mata penuh antusias dari Prodi Sosiologi, FISIP ULM beradaptasi dengan ritme kehidupan warga dan alam lingkunagn desa. Program KKN yang mengukir cerita selama dua bulan ini bukan hanya sekadar pelajaran di bangku kuliah saja, melainkan jembatan untuk bertukar ilmu dan pengalaman nyata.

“Kami merasa begitu istimewa bisa menjadi bagian dari kisah Desa Aniungan. Ini permata tersembunyi, sebuah kesempatan emas untuk menyelami langsung kearifan masyarakat adat, sekaligus menabur benih kontribusi dari apa yang kami miliki,” ucap Khaidir, Ketua kelompok Tim Artha D’Aniungan KKN ULM 2025 penuh antusias.

Di antara lembaran-lembaran pengalaman mereka, salah satu momen yang paling berharga adalah kesempatan bersuara dengan bapak Gupen. Beliau merupakan kepala adat Dayak Halong, Balangan yang menaungi Desa Aniungan, Desa Hauwai, dan Desa Kapul.

Baca juga: Peningkatan Pendapatan Dorong PLN Masuk Fortune Global 500

Pemuka adat ini sangat dihormati masyarakat. Dengan sorot matanya yang teduh dan kebijaksanaan yang memancar, bapak Gupen membagikan wawasan mendalam tentang filosofi hidup, tradisi, dan bagaimana masyarakat Dayak menjaga keharmonisan dengan alam serta sesama.

Di rumahnya yang sederhana namun penuh kehangatan, obrolan mengalir seperti air sungai. Bapak Gupen menyambut kedatangan anak-anak muda yang terbiasa hiodup di tengah kota dengan senyum meneduhkan.

“Kami senang mahasiswa mau datang dan belajar bersama. Kami harap, KKN ini tidak hanya sekadar program, tapi juga dapat memberikan pencerahan bagi desa. Pian-pian (para mahasiswa) bisa memberi contoh yang baik bagi masyarakat. Pian-pian bekerja, masyarakat bisa teredukasi, dan meninggalkan suatu manfaat yang berkesan.” ucap bapak Gupen penuh santun. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya arti dari kolaborasi dan saling menghargai.

Para mahasiswa KKN ULM datang bukan dengan tangan hampa, melainkan membawa obor harapan. Berbekal hasil observasi awal dan diskusi dengan pemerintah desa serta tokoh masyarakat, mereka telah merancang beberapa program yang diharapkan dapat memberikan dampak positif. Fokus utama mereka meliputi penguatan lembaga kelompok tani, edukasi mengenai membuang sampah pada tempatnya, hingga melakukan sensus untuk program kerja pemetaan sosial.

Baca juga: Teman Tuli Hadiri Rapat Paripurna DPRD Banjarbaru, Ada Penterjemah Bahasa Isyarat   

Kehadiran mahasiswa KKN ULM di Desa Aniungan adalah simbol kebersamaan yang menjanjikan, seperti titik embun pertama di pagi hari yang menumbuhkan harapan. Langkah awal untuk membuka lebih banyak peluang bagi desa-desa, khususnya desa adat di Kalimantan Selatan agar dapat terus maju tanpa melupakan akar budaya. Sinergi antara semangat inovasi mahasiswa dan kebijaksanaan masyarakat adat ini akan membawa Desa Aniungan menuju masa depan yang lebih cerah. (Kanalkalimantan.com/kk)

Reporter: kk
Editor: bie

Artikel Jejak Mahasiswa Sosiologi Fisip ULM di Desa Aniungan Tanah Dayak Halong pertama kali tampil pada Kanal Kalimantan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pemdes Manusup Gelar Musyawarah Desa Susun RKPDes 2026

KPU Banjarbaru Terima 96 Pendaftar Calon PPK

KPU Kalsel Target Partisipasi Pemilih 85 Persen Pilkada 2024